Senin, 04 April 2011

Kill Me Kiss Me~xxx-tra kiss (Forbidden Night)


Terlau banyak hal yang JADI TEKA-TEKI di 6th kiss, dan hal itu tidak bisa Mew jelaskan di 6th kiss karena tuntutan alur. Dan akhirnya M&M stuck on the bed for the 2nd time. T_T. Dan Derita mew nulis angst terus menerus tanpa tahu reaksi reader akhirnya memuncak. Untuk memperjelas 6th Kiss& melepaskan derita, Mew membajak narasi dan membuat penampilan egois author kucing siluman. Pemecahan 7 Riddle dari 6th Kiss. Cerita ini Mew dedikasikan utk semua yang selama ini setia membaca n kasi review sama mew, SELAMAT MEMBACA.
(jadi inget, dulu nulis ni demi nee-chan yang ulang tahun ke 13 abad... hahaha...)

Kill Me Kiss Me
*xxx-tra Kiss*
The Riddle of (forbidden) Night
RIDDLE 1
Mello : “…Aku bisa membaca gerakanmu (Matt). Semua terlihat jelas, sangat jelas, sampai-sampai terasa membosankan.”
Baiklah, Mello memang jenius yang merasa ngga perlu menjelaskan apapun. Tapi memangnya apa sih yang di rencanakan oleh Matt dan di ketahui secara pasti oleh Mello? Untuk lebih lanjutnya inilah pengakuan (diary?) dari Matsuda Touta.
(Markas,5 jam setelah diusir Mello dari rumah sakit)
 “Jangan biarkan bocah gogles sialan itu menyentuh calon Don Chicago Outfit yang berikutnya, jangan biarkan dia menyentuh Raye Penber”.
Aku mendapat perintah (penting?) dari Mello-sama langsung! Wuaaa… senangnya… setelah ribuan caci maki dan hujan peluru, akhirnya Mello-sama memberikan perintah (penting?) langsung untukku. Meskipun  perintah itu disampaikan dengan telepon.
“Langkah-langkah yang akan dia lakukan terlihat jelas, sampai-sampai aku bosan.”
“Eeeh? Memangnya apa yang akan dia lakukan Mello-sama?” Aku bertanya, tapi sebelum menjawab pasti dia akan memakiku dulu.
“… ya, si bodoh itu…” tuh bener kan, pasti dimaki la-… eh?? Kok??? Kenapa Mello-sama tidak memakiku? Tidakmembentakku? Kesambet ya?semangat dan arogansi lenyapdari suara Mello-sama!Ke,kenapa? Apa Mello-sama sakit? “Raye itu underboss ke-2 Chicago outfit, tak mudah untuk mendekatinya. Dia selalu di dampingi Higuchi dan Ooi.”
“Oh, maksud Mello-sama si mesum Kyosuke Higuchi dan si bodyguard botak Takeshi Ooi.” aku kenal baik dua orang itu, baru kemarin aku main mahjong dengan mereka. Kepribadiannya memang buruk, terutama Kyosuke, tapi mereka seniorku di outfit. “Mereka bahkan tak pernah izinkan aku bicara dengan Raye-sama.”
Mello-sama tidak peduli pada penjelasanku dan melanjutkan, “Karena itu satu-satunya kesempatan hanya malam ini. Saat Raye merayakan ulang tahunnya di bar kita. Kau tahu siapa bartender malam ini?”
Hahaha… akhirnya Mello membutuhkan bantuanku! “Kemarin malam Arayoshi, sebelumnya Taylor… ah… giliran Shingo! Shingo Mido”
“…” Mello-sama terdiam. Hening yang dibuat oleh Mello-sama membuatku menahan nafas.. “Dia akan menggunakan bartender jepang itu untuk menemui Raye… menyekap dan memakai seragamnya atau jadi pengantar minuman…lalu…“ Mello-sama terdiam lagi. “Serahkan telepon pada Aizawa!”
Sebeeelll. Ternyata Mello-sama tetap saja lebih percaya dengan Aizawa daripada aku. Apa sih bagusnya oom afro yang doyan minum kopi itu??
Aizawa mengangguk berkali-kali hingga dia memutuskan telepon tanpa mengembalikannya padaku.“Hei… apa yang Mello-sama perintahkan?”
Aizawa memandangku penuh selidik. Aku tidak tahu kenapa dia selalu waspada padaku, apa dia pikir idiot itu menular… eh, tunggu… aku tidak idiot!
“Saat Si rambut merah mengadakan kontak dengan Shingo, kita harus mencegahnya dan memberikannya Blue gin. Tugasmu mengalihkan perhatian dia saat aku memesan obat blue gin pada Shingo. Aku rasa obat tidur dengan dosis yang biasa dipakai Mello-sama.”
Oh… kalian mungkin tidak tahu blue gin yang kami maksud. Blue gin ini adalah kode rahasia untuk meminta gin dengan obat di dalamnya. Tentu saja jenis obat yang di masukkan harus di pesan dulu. Mello-sama biasa minum blue gin dengan obat tidur dosis tinggi di dalamnya. Kurasa tubuhnya itu benar-benar anti tidur, karena terakhir kulihat dia sama sekali tak mengantuk bahkan setelah minum 1 gelas. Manusia biasa minum seperempat saja bisa jatuh tidur seketika. Setengah gelas bahkan bisa menidurkan gajah.
Oke, sekarang terlihat jelas apa rencana Matt untuk menculik Raye dan apa rencana Mello untuk mengantisipasinya. Berkat penjelasan super panjang dan bertele-tele Matsuda, Riddle 1- clear.
*
RIDDLE 2
Matt : “Jadi, kau pikir aku akan membunuh si Raye Penber ini dan kau ingin melindunginya?”
Mello : “Sayang sekali, analisismu salah total. Raye adalah orang nomor 3 yang ingin kubunuh”
Jadi kalau Mello memang tak peduli apakah Raye mati atau hidup dan sama sekali tidak berniat melindungi Raye, kenapa Mello menghalangi Matt? Untuk mengetahuinya, Mew tampilkan deleted scene.
(Bar, detik ketika Matt jatuh terkapar di lantai)
“Seharusnya kau memastikan aku sudah menelannya sebelum kau meneguk habis isinya, bocah” Mello mengamati Matt yang mulai kehilangan kesadaran hingga yakin pemuda yang terkapar di kakinya itu tak lagi sadar.
Aizawa menyaksikan Mello berusaha membawa Matt yang pingsan. Dia melirik kearah private party yang sama sekali tidak terpengaruh dunia luar. “Mello-sama, anda sudah menyelamatkan Raye. Don pasti-“
“Aku tidak menyelamatkan Raye brengsek itu demi kakek tua bau tanah! Lebih tepatnya aku sama sekali tidak berniat menyelamatkannya.” Mello memerintahkan Matsuda membantunya mengangkat Matt sambil terus menerus memaki.
Aizawa menyentuh jambang  tipis yang merupakan perpanjangan rambut afronya. Pikirannya menganalisa pemuda yang telah dia awasi selama separuh umurnya. Mello tahu, Si rambut merah itu-Matt- terlalu emosi. Orang itu tak mungkin bisa selamat dari Ooi apalagi chicago outfit, Don pasti akan mengirimkan orang untuk membunuh Matt kalau menganggapnya ancaman bagi Raye. Dengan membuatnya pingsan, orang yang sesungguhnya kau selamatkan adalah Matt kan, Mello? Sudah berapa tahun sejak terakhir kali kau berusaha menyelamatkan orang? Apa dia orang yang berarti bagimu? Wah,wah… Menambah kelemahan itu tidak baik lho, bambino*…
“Aizawa! Ambil kunci 713, brengsek!” Mello membentak Aizawa. Seandainya dia tak mengenal Mello,Aizawa  pasti mengira mata itu adalah mata amarah. Namun di mata bosnya itu dia melihat setitik kekhawatiran. Tapi, aku tak akan melaporkan ini pada pak tua… toh cepat atau lambat dia akan tahu dengan sendirinya.
Aizawa menghapus senyum yang tersembunyi bersama kekhawatiran Mello. “Baik Mello-sama…”
Oke, jadi jelas yang berusaha di selamatkan Mello sebenarnya adalah Matt. Tapi kata-kata dalam hati Aizawa kok ada meaning tersembunyi? Whatever, itu urusan nanti. yang pasti Riddle2-clear.
*
RIDDLE 3
Mello : “Shingo, siapkan 713!”
Matsuda & Aizawa : “UHUKgHkK… BRUGH” (tersedak, jatuh serempak menghantam lantai).
Shingo : (Ragu-ragu bertanya ‘Apa aku tidak salah dengar?’.Melihat pandangan membunuh dari Mello, terbirit-birit menuju telepon di kasir)
Lebay banget seh. Cuma pesan mesan nomor togel kan? Atau ada maksud tersembunyi? Kenapa mereka sampai sekaget itu? Ada yang bisa memberikan penjelasan? Saudara Shingo Mido yang di sana *nunjuk ala guru matematika lagi badmood* tolong jelaskan.
Shingo : Eh, ba-baiklah (membetulkan posisi kacamata)
Bar milik Chicago Outfit ini berada di bawah basement gedung pertemuan berkedok hotel. Lantai 1-6 berfungsi seperti layaknya hotel legal. Tapi, (toleh kiri- toleh kanan… khawatir ada yang melihat).
Tapi (volume suara menurun, berbisik) kamar lantai 7 ke atas itu sedikit unik. Hanya bisa di  pesan khusus atau lewat bartender yang akan memesan ke ‘orang dalam’ lewat nomor telepon khusus. Cukup sebutkan angka dan kamar tersebut jadi milik anda tanpa diketahui pihak luar. Sangat ra-ha-si-a. Well (lihat kiri-lihat kanan, khawatir ada polisi) itu cocok untuk transaksi illegal, banyak politisi sampai mafia menggunakannya. Lalu… Ummm, apakah aku harus mengatakannya?
(Melihat kucing siluman mengangguk-angguk)
Well, transaksi tubuh di sini sudah biasa, u know ‘that’ thing… beberapa lantai mirip dengan love hotel di Jepang. Lalu lantai 7 dikenal sebagai kamar untuk pasangan yang ‘sedikit beda’, fasilitasnya lengkap untuk pasangan ‘itu’ maksudku bukan yang laki-laki&perempuan… itu… Ummm, maaf aku tidak bisa melanjutkannya, aku masih sayang nyawa.
Ck…ck…ck… Dengan sifat malu-malu begitu bisa-bisanya kau bekerja di bar milik mafia, Shingo. Baiklah, walau kata-katanya penuh ketakutan dan keragu-raguan setidaknya sudah diketahui apa maksud 713. maksudnya kamar no 713 di lantai 7 yang dipesan Mello untuk, Ummm, itu… well… ano… Uhh… yang… Ummm… setidaknya Riddle3-clear! (lari dari tanggung jawab menjelaskan).
*
Riddle 4
Matt : “Lagipula apa maksud kalian kemari? Ah tidak, seharusnya pertanyaannya adalah… Sudah hampir seminggu membuntutiku, apa kalian tidak lelah?
Eh? Seminggu? Jadi waktu Matt & Mello lunch bareng Misa Matsuda dan Aizawa juga membuntuti ya? Kenapa mereka membuntutinya? Apakah benar hanya karena pekerjaan mereka sebagai bodyguard?
(Bar, pukul 23.40, setelah membantu Mello membawa Matt Ke kamar no 713)
“Aku masih belum bisa percaya kalau Mello-san…” Shingo tak berani menyelesaikan kata-katanya. “Padahal dia itu panutan para mafia muda di Illinois. Kalau sampai ketahuan dia…” Shingo melepas kacamatanya dan mulai memamerkan pucat yang dapat dibaca sebagai :‘ngga nyangka mafia hebat  seperti mello san ternyata…’
Aizawa menepuk pundak Shingo yang gemetar. “Tenang saja Shingo, aku sudah membuntuti Mello-sama seminggu ini. Tidak ada tanda-tanda dia tidur dengan si rambut merah itu…” Shingo baru saja bernafas lega, tapi tak bertahan lama.
“Tapi masih ada kemungkinan Mello-sama gay” Matsuda tanpa rasa bersalah dan sensitivitas mengungkapkan kata terlarang yang membuat Shingo lebih mirip mayat hidup daripada orang sekarat.
“Sudah berapa kali kubilang, Mello sama tidak punya orientasi sex ke arah sana!” Mengabaikan Shingo, Aizawa menatap junior idiotnya. “Dan aku tak akan mengembalikan uangmu.”
“Jangan membohongi diri” Matsuda balik menatap. Battle! “Memang waktu pengintaian itu tak jelas yang di kencani Mello itu si blonde cantik atau si rambut merah, tapi… lantai 7! Walau hanya untuk menyelamatkan Raye, Lantai 7!... jadi, dolarku?”
Dan dimulailah perang mulut dengan kata dolar dan uang yang terus bermunculan dengan Shingo nyaris kehilangan nyawa di tengah-tengah.
Jadi Cuma karena taruhan?!! Pantas aja Mello memaki mereka terus, bisa-bisanya memakai bos sendiri untuk taruhan. Untuk lebih jelas soal taruhan mereka silahkan baca 2nd Kiss. Baiklah, dengan ini Riddle 4 – Clear!
*
RIDDLE 5
Matt : Kau… Hhh… apa yang, kau masukkan, ke dalam minumanku?”
RIDDLE 6
Shingo : (wajah memucat seketika saat melihat Mello mengacungkan dua jarinya) “Blue gin yang special?”
Mello : (Merebahkan kepalanya ke counter dan bicara dengan nada malas) “Aku tidak tahu apa maksudmu dengan special, tapi… terserah… asal blue gin…”
Lho kenapa dua Riddle sekaligus?.... Karena berhubungan? Oh ya, memang blue gin yang cuma setengah gelas diminum Matt itu obat tidur dosis tinggi. Tapi bagaimana gelas kedua yang special?
(Bar, pukul 23.57, setelah membantu Mello membawa Matt Ke kamar no 713 dan kecapean perang mulut, Matsuda dan Aizawa mengibarkan bendera putih)
“Tapi aku penasaran dengan gelas kedua.  Mello-sama memang tidak menelannya, tapi itu bisa membuat si gogles lumpuh seketika” Matsuda melempar pandangan penuh tanya pada sahabat bartendernya.
“Blue gin pertama dipesan khusus oleh Mello-sama lewat aku. Tapi yang kedua… kau bilang spesial kan?” Aizawa melempar pandangan penuh tanya pada sahabat bartendernya Matsuda.
Shingo memutar bola matanya. Dari setiap sudut terlihat orang orang berusaha mencuri dengar. Mulut Shingo terbuka dan menutup seperti ikan mas koki, dan kata-kata yang keluar setelah keheningan 5 menit adalah : “Maafkan aku!” Shingo berlutut dan suara berikutnya yang muncul adalah keningnya yang menghantam lantai. “BUGK!! Doumo… Doumo Gomennasai!” Permohonan amat sangat meminta maaf Shingo menjadi prelude dari rumor baru. “Sebenarnya itu-“
Eh, kok berhenti? Ada apa? Kenapa? Yah sudahlah… kita alihkan ke kamar 713 dimana Matt & Mello berada.
(Kamar 713, 7 menit setelah pergantian tahun)
“Hei…”  Matt memecahkan kesunyian yang terjadi setelah janji untuk membunuh terikat. Suhu tubuhnya sekarang nyaris tidak bisa di toleransi. Panas tapi bukan demam, seperti ada tenaga yang terakumulasi d satu tempat. Darahnya mengalir ke tempat yang tidak seharusnya. “Serius… apa yang kau masukkan ke minuman tadi?”
Mello masih enggan bangkit dari dada bidang yang jadi bantalnya. Air matanya telah berhenti mengalir, tapi matanya terasa berat. Sejak kejadian di Wammy, sudah 3 tahun dia tidak menangis. Matanya lelah. “Obat tidur…”
Yeah, kalau obat tidur tak mungkin membuatku begini! “Gelas yang kedua…”
Mello menggerakkan kepalanya sedikit, hanya agar dapat melihat wajah Matt yang di banjiri peluh. “Aku tak tahu dan tak peduli… kenapa?” Mello menguap kecil dan menunjukkan mata mengantuknya yang sexi.
Darah bergejolak di tubuh Matt demi melihat Mello tanpa pertahanan. Dia mati-matian menahan tubuhnya yang berontak ingin bergerak. Otaknya menekan hewan di dalam tubuhnya yang meraung-raung ingin makan. Keringat mengalir dari sekujur tubuhnya, kebalikan saat tubuhnya kesemutan, kini tenaga membanjiri tubuhnya seperti olahragawan yang menelan doping.
“Tubuhmu tegang sekali…” Mello menyentuh dada Matt menggerakkannya perlahan bersama darah yang mendesir di punggung Matt. Mata mereka beradu. “Jangan bilang kau…” Mata srigala dan domba.
Runtuhlah semua pertahanan yang didirikan Matt. Seperti tembok berlin yang runtuh dan menyatukan jerman barat dan timur, tembok pertahanan juga runtuh- menyatukan tubuhnya dengan hewan kelaparan yang mengaum keras.
*Grip… Tackle… Brugh…*
“ITADAKIMASU!*”
...
Eh? Berhenti lagi? Apa? Ada apa? … Sebenarnya obat apa sih yang di masukkan dalam gelas blue gin ke dua?
(Bar, pukul 00.07, setelah Matsuda dan Aizawa mengibarkan bendera putih dan Shingo bersujud mohon maaf  lalu terdiam selama 10 menit...)
“Jadi…” Matsuda mengorek keluar kotoran telinganya dengan jari kelingking, tak peduli pada euforia tahun baru dan menatap lekat pada sahabat bartendernya.
“Lalu…” Aizawa mengorek keluar kotoran hidungnya dengan jari telunjuk, tak peduli pada euforia tahun baru dan menatap lekat pada sahabat bartendernya Matsuda.
Shingo memutar bola matanya. Tak peduli kemanapun dia melirik, orang-orang berpura-pura berpesta sementara telinganya dipasang lebar-lebar untuk mendengarkan keterangan sang bartender. “Itu…”
“Itu…?” Aizawa dan Matsuda bersamaan memajukan tubuhnya, memasang gaya mengancam ala mafia. Mereka menyingkirkan ujung  jas mereka, menunjukkan pistol yang terselip di pinggang.
Keringat dingin mengalir dari kening Shingo lalu menetes ke kakinya yang gemetar. “Efek sampingnya memang kelumpuhan sementara, tapi setelah beberapa menit efek obatnya baru akan terlihat.”
“Dan…?”
“Dan… sungguh, aku melakukannya karena sudah di setujui Mello-san. Karena mendengar Mello-san memesan 713 tanpa sadar aku… kukira dia ‘itu’nya Mello-san jadi… kumasukkan saja obat itu ke dalam blue gin. Mello-san juga tidak menolak waktu kutanya, jadi… bukan salahku obat itu…” Shingo diam dan memasang wajah memelas mohon ampunan.
“Obat itu adalah…?” Secara kompak dalam vokal maupun gerakan, Aizawa dan Matsuda bertanya sambil mengeluarkan pistol mereka. Kedua pistol itu kini berputar dengan riang di depan wajah Shingo.
“I..Itu” Shingo menarik nafas panjang lalu menyelesaikan kata-katanya dengan kecepatan melebihi cahaya “versiterbaruyanglebihkuatdariaphrosidiacnyaviagra!”
Matsuda dan Aizawa berpandangan. Orang-orang di lantai dansa sontak berhenti dan mematung. Nafas tertahan, tak percaya. Dalam detik itu sebuah rumor telah tercipta.
“Aizawa-san…” Matsuda mengulurkan tangannya ke depan wajah sang mafia afro.
Aizawa  yang memucat mengeluarkan sesuatu dari sakunya dengan tangan gemetar lalu meletakkannya ke tangan Matsuda - $100, tunai.
RIDDLE 7 :
Heeiii, apa yang terjadi di malam tahun baru itu hingga di sebut sebagai forbidden night? Mello dan Matt, apa yang terjadi dengan mereka? Sebenarnya Mew mau jadikan itu Riddle 7 tapi berhubung suatu saat akan dituliskan juga dan hanya tersisa satu pertanyaan, jadi Mew khususkan untuk Riddle yang udah Mew siapkan dari 1st Kiss.
Jika teliti, kalian pasti sadar kalau semua Chapter diawali dan diakhiri dengan perkataan yang diucapkan,bukan narasi maupun deskripsi. Dan huruf pertamanya di Bold. Dengan Model yang sama seperti pesan Kira pada L, kumpulkan semua huruf pertama yang di bold dari 1st Kiss sampai 6th kiss dan akan muncul sebuah rahasia di KMKM yang mungkin tak akan sempat Mew jelaskan. Kata terakhir terdapat di 7th Kiss. Dengan kata lain tunggulah 7th Kiss untuk ungkap riddlenya! Total seluruhnya 9 huruf (spasi ngga termasuk).
Riddle7 ini hanya bisa di pecahkan oleh kalian sendiri. Selamat bermain…
Penjelasan gak penting :
*Bambino : (bahasa italy) bocah, bayi, anak kecil. Juga judul manga yang dikeluarin level.
*Itadakimasu! : (japan) Aku makan! Diucapkan sebelum menyantap makanan yang tersedia di depan mata (Mello?).
*Dogeza : pose seperti bersujud. Biasa digunakan untuk menunjukkan kesungguhan, baik dalam memohon sesuatu, maaf maupun berterima kasih.
*MeWTh : Author fanfiction yang belakangan agak terlupakan. Bakal senang banget dan bekerja lebih cepat kalau dapat  review.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tulis komentar kamu di sini