Senin, 04 April 2011

Kill Me Kiss Me~xxx-tra kiss (Forbidden Night)


Terlau banyak hal yang JADI TEKA-TEKI di 6th kiss, dan hal itu tidak bisa Mew jelaskan di 6th kiss karena tuntutan alur. Dan akhirnya M&M stuck on the bed for the 2nd time. T_T. Dan Derita mew nulis angst terus menerus tanpa tahu reaksi reader akhirnya memuncak. Untuk memperjelas 6th Kiss& melepaskan derita, Mew membajak narasi dan membuat penampilan egois author kucing siluman. Pemecahan 7 Riddle dari 6th Kiss. Cerita ini Mew dedikasikan utk semua yang selama ini setia membaca n kasi review sama mew, SELAMAT MEMBACA.
(jadi inget, dulu nulis ni demi nee-chan yang ulang tahun ke 13 abad... hahaha...)

Kill Me Kiss Me
*xxx-tra Kiss*
The Riddle of (forbidden) Night
RIDDLE 1
Mello : “…Aku bisa membaca gerakanmu (Matt). Semua terlihat jelas, sangat jelas, sampai-sampai terasa membosankan.”
Baiklah, Mello memang jenius yang merasa ngga perlu menjelaskan apapun. Tapi memangnya apa sih yang di rencanakan oleh Matt dan di ketahui secara pasti oleh Mello? Untuk lebih lanjutnya inilah pengakuan (diary?) dari Matsuda Touta.

Minggu, 27 Maret 2011

Kill Me Kiss Me~First Encounter (6th Kiss)


Kill Me Kiss Me
~ First Encounter ~
6th Kiss
Apa kau mendengarnya?”
Hanya ada satu detak jantung  yang  mengisi kamar dalam rumah sakit itu, hanya ada satu tubuh yang berdiri sedang tubuh lainnya berbaring dalam tidur panjang, seperti putri tidur. Hanya saja orang yang kini bicara pada sang putri bukanlah pangeran  melainkan seorang pendosa. Seorang Mello, pengkhianat yang bahkan dibenci oleh kematian. 
Mello menggenggam tangan Misa yang dingin dengan kedua tangan hangatnya. Dia memandangi wajah Misa lekat-lekat dengan mata yang sayu. Dia berdiri tegak di atas kakinya yang terluka lalu merunduk, kembali mendekatkan wajahnya ke putri tidur yang tak akan terbangun.
Mello berbisik lembut kontras dengan tubuhnya yang gemetar. “Kira mau menyelamatkanmu. Lalu aku harus menjagamu. Padahal kau…ya, jadi… ma-” kata-katanya seolah di sembunyikan kegelapan, tak ada yang mendengar selain Mello sendiri dan seseorang dalam mimpi.  Dia mengecup kening Misa perlahan bersama kata terakhir sebelum keluar dan meninggalkan Misa sendirian.
左様なら妹ちゃん”.

Rabu, 23 Maret 2011

KMKM~First Encounter (5th kiss-3/3)


Karena banyak adegan masa lalu dan kata hati bertumpuk di satu scene, khusus 5th Kiss last part mew bedakan penulisannya.
“Bla bla bla…”  kata-kata atau kejadian di masa lalu(flashback)
Bla bla bla…  kata-kata di dalam hati
Kill Me Kiss Me
First Encounter
5th Kiss. Part.3/3
Dua musim… selama itu kenapa aku sama sekali tidak menyadarinya?”
Matt duduk di kursi samping ranjang rawat Misa. Kakak yang sangat dia cintai kini terbaring tak berdaya di atas ranjang keras rumah sakit. Selang infus, tabung oksigen dan alat-alat rumah sakit lain menempel ditubuhnya, melucuti kesangaran yang selalu dikenakan Misa. Wajah pucat yang selama ini selalu dihina Matt, kini terlihat begitu rapuh, melambangkan batas tipis antara hidup dan matinya.

Senin, 21 Maret 2011

KMKM~First Encounter (5th kiss-2/3)


Kill Me Kiss Me
~First Encounter~
5th Kiss Part.2/3
Sial” suara Matt bergetar menahan kemarahan yang bercampur dengan kesedihan dan takut akan kehilangan.
“APA YANG KAU LAKUKAN PADA KAKAKKU?!!”
Selalu berulang, perjumpaan dan perpisahan. Angin di Windy City mengantarkan kisah mereka yang akan terus berulang dalam kotak bernama dunia.
Teriakan Matt tak membuat Mello bergeming. Meski satu pukulan telah mendarat di wajahnya dan membuatnya jatuh, Mello tetap tak melepaskan seringainya. Tepat ketika Matt akan kembali menghantamkan kepalan tangannya, keningnya merasakan sesuatu yang dingin. Seorang pria setengah baya menodongkan pistol ke keningnya. Matt teralihkan, lengah pada pria lain yang berdiri di belakangnya dan menendangnya hingga jatuh.
Matt terkapar di lantai. Pistol masih menempel di keningnya bahkan kini ada di kedua sisinya.

Minggu, 20 Maret 2011

KMKM~First Encounter (5th kiss-1/3)


Kill Me Kiss Me
~First Encounter~
5th   Kiss Part.1/3
31 desember 2009,
Pukul 02.30
Lupakan semua perjanjian bodoh yang mencurigakan itu atau ambil resiko?” pertanyaan yang sama kembali terdengar.
Asap memenuhi ruangan, menyerupai kabut yang muncul dipermukaan rumput di pagi hari namun memiliki warna seperti hasil kebakaran hutan. Putung rokok berserakan dalam kamar tanpa penerangan, hanya cahaya dari notebook futuristik buatan Matt yang memberikan cahaya redup pada sosok tubuh yang bersandar lemas di dinding,sendirian dalam pemikirannya yang rumit.
Matt mematikan sisa bara rokoknya dan membuka bungkus rokok ke 13, menyelipkan rokok baru dan kembali memenuhi paru-parunya dengan racun. Tumpukan nikotin tak sedikitpun memberi ketenangan pada dirinya. Seolah otaknya tak lagi dapat memproduksi opiate untuk menangkal kegelisahannya. Mata Matt nyaris tak bisa melihat apapun dibalik goglenya, asap membuatnya berada di negeri awan yang menyesakkan. “Sial! Apa yang harus aku lakukan?”
Handphone Matt menyanyikan lagu Alumina dengan keras, memenuhi ruangan yang senyap dengan suara yang hanya sekejap karena di detik berikutnya Matt telah menerima teleponnya. “Misa kenapa kau meneponku tengah malam?” Matt menyingkirkan goglenya, membuat pekat asap menyengat matanya. Suara keramaian klub menjadi latar, teriakan genit wanita-wanita penghibur dan tawa pria hidung belang membuat Matt menguatkan niatnya untuk menyeret Misa keluar dari dunia malam. “Misa?”Panggil Matt lagi.
“Maaf membuatmu salah sangka, ini aku. Misa memaksaku memakai handphonenya saat tahu aku akan menghubungimu”

Sabtu, 19 Maret 2011

My rules

Setiap orang pasti punya rules alias aturan masing-masing dalam menulis. Mew menerapkan aturan tersendiri dalam menulis fanfiction agar tidak kebablasan nulis cerita erotis yang melewati batas moral. Jenis cerita yang sama sekali tidak bisa ditunjukkan kepada kakak apalagi adik, walau mereka sudah tahu mew adalah (mantan) fujoshi. Mew sendiri sudah pernah mengalami fase kebablasan tersebut sampai di 'lurus'kan seorang sensei. Rules juga upaya agar cerita mew ngga berubah jadi cerita sesat, dalam arti sesungguhnya, seperti sinetron Indonesia, tersesat ngga jelas ujung pangkalnya.

Langsung to the pont, ini dia beberapa rules yang mew terapkan pada diri mew :
  • No Kids Porn & Torture!
    Sengan kata lain tidak ada adegan sex anak dibawah umur, baik itu Yaoi, Yuri maupun Hetero.Jadi cerita seperti doraemon, pikachu, shinchan dan teman-temannya sama sekali tak akan mew sentuh dengan fanfic level M ke atas. Bukannya tanpa alasan. Kids porn adalah masalah terbesar setelah aksi teroris. Selain itu, Mew ngga tegaaa ToT. Lebih lengkapnya baca artikel hasil nyedot mew, you're-not-free-from-child-pornography
    Kalau cuma kiss atau hug sih ngga masalah. Yang jadi masalah, mew ngga punya standar baku untuk usia anak-anak... so......(ーー;)
  • No yaoi,yuri (shonen ai) fanfic di anime keluarga.
    Kebayang ngga kalau pas lagi nonton naruto atau bleach bareng adik dan anak-anak tetangga kita yang bersemangat dan polos, tiba-tiba dikepala muncul pairing-pairing yang "abnormal"melakukan adegan-adegan yang "imoral". Entah kenapa Mew merasa berdosa, banget... Tapi buat kalian yang nontonnya sendirian ato barengan sesama fujoshi dan fudanshi, rules yang ini sangat bisa di abaikan.
  • Draft First!
    Mew selalu kagum sama penulis yang bisa menulis langsung tanpa draft dan rencana pembagian chapter. Dan emang kebanyakan penulis novel yang mew baca seperti itu. Sayangnya kemampuan linguistik mew berbanding terbalik dengan kemampuan logic mew. Jadi kalau mew menulis cerita tanpa mempuat draft atau rencana alur cerita dari awal sampai akhir, jaminan mew bakal tersesat entah kemana.
    Sampai kapanpun, tampaknya mew ngga akan bisa lepas dari draft yang diajarin guru SD.(* ̄m ̄)
  • Data verification.
    Waktu mew menulis Fanfic detective Conan, ada adegan dimana salah satu tokoh berada di New York. untuk mencari perbedaan waktu New York -Tokyo, mew pun ngutak ngatik time setting ha-pe (punya orang) dan memeriksa jadwal jam penerbangan salah satu maskapai. sebenarnya bisa saj mew ngasal, dan sudah pernah mew lakukan, tapi hasilnya bagaikan mawar yang tangkainya duri semua, ngga enak banget. Merasa berdosa karena kasi data salah.
    Mungkin rada ribet, tapi waktu hasilnya sudah keluar, mew tidak menyisakan penyesalan.
    PUAS!.∩( ・ω・)∩
  • Editing
    Ukh, sebenarnya mew paling parah untuk urusan yang satu ini. Mew dikenal sebagai editor yang baik diantara teman-teman yang menulis. Tapi mew mendapatkan kesulitan begitu editing cerita sendiri. Akibatnya sering terjadi typo, kesalahan tanda baca, kesalahan penggunaan huruf sampai susunan kata. Karena itu (kalau ada waktu) mew membaca ulang dalam bentuk print (kalau lagi ada kertas ama tinta) dan membaca cerita mew dengan suara keras (kalau lagi ngga ada orang), jadi bisa kelihatan kesalahannya.
    Tapi karena ribet, rule yang satu ini yang paling sering dilangkahi. Tehe~
Oke,cukup 5 saja dulu, lanjutannya kapan-kapan. maklum blogger pemula. jadi ngetik begini aja makan waktu ampe tengah malam(namanya aja kucing, ngga punya jari). lol

Minggu , 20 maret 2011

You're not free from Child Pornography

For you who didn't understand what child porn means,you could read this first, though the article is far longer than the one I tag here.

I found this article due "my rules" writing. I never wrote fanfiction or original story with explicit sex scene that including children. Okay, it's not include picture or video, but  just getting worried over, if I write something.like that maybe someone will looking for the real one and...Yikes!!Yet, in Kill Me Kiss Me (My Fanfic) there is a flash back about kids been torturing, but it's not explicit and written to avoid any kind of kids misdeed. I love kids since i was a baby.

The War on Child Pornography? Who are the Victims?

Source: Watch Right
By: Robert DeMarco

The sexual victimization of children is overwhelming in magnitude, yet largely unrecognized and underreported.
Peter Banks, National Center for Missing and Exploited Children



The dissemination of child pornography on the Internet is growing very fast. At the same time, internet crime against children is the fastest growing crime in America. The problem is so big that the FBI operation to combat these kinds of crimes is now second only to the fight against terrorism. FBI officials say, on their website, that the use of computers has become the most widely used technique by pedophiles to share illegal photographic images of minors and to lure children into illicit sexual relationships.

When the vast majority of Americans think about child pornography they generally think of teenagers in porn films. But the real problem focuses around images of children as young as six months old having sex with adults (Deputy's Alleged Porn Possession Includes Infants). Since it is impossible to show these kinds of images to the public, the public remains generally unaware of the dimensions and seriousness of the problem. And, the public remains unaware that sophisticated pedophiles use these images to desensitize vulnerable children into thinking and believing these kinds of behaviors are acceptable. The dissemination and use of child pornography to victimize our children is exploding.



One of the most common mistakes made by parents is that they think it can't happen to their kid. Often, the victims are children, who are good students, drug-free, and have solid relationships with their parents.
Thomas Spina Jr., US Attorney



It is not surprising given the lack of education that the typical adult will often dismiss this problem out of hand. About one-third of the people I speak with take the stance that there is no real problem and that the problem is being blown out of proportion. At the same time, they willing admit that they have read little about the problem and their opinion is based more on what they think then what they know.


The discussion of child pornography often focuses on the images. The real issue should be on the victims in these images the children. This is the real issue, the children as victims. The number of victims is growing fast and these victims are unable to defend themselves.


It's not only a picture; it's actually a child getting sexually abused.
Detective Jose Guerra
Department of Crimes Against Children, El Paso PoliceDepartment




The following are examples of what is being done by law enforcement to combat this problem and show that the problem is large and growing.


In 2003 alone, more than 200,000 reports of Internet-related child pornography were made to the National Center for Missing and Exploited, Children CyberTipline .


Operation Site-Key over 23,000 individuals were found to be using their credit cards to subscribe to child pornography web sites, and more than 700 arrests have been made to date (FBI and Internet Crimes Against Children Task Force).


Operation Predator more than 2,000 child predators and sex offenders have been brought to justice in the first eight months since this new law enforcement program was launched (created by the Department of Homeland Security).


Operation Candyman focused on a Yahoo!E-group, an online community, whose 7,000 members uploaded, downloaded or traded images of sexually exploited children. Resulted in arrests in more than 31 states. Also found that members included: clergy, law enforcement officers, a nurse, a teacher's aide, a school bus driver, and others entrusted with protecting, nurturing and educating the American youth (FBI Executive Assistant Director Bruce Gebhardt).


FBI's Innocent Images National Initiative targets Internet pedophiles. Over the past few months, 112 search warrants have been executed in 31 states (April, 2004).

source : http://www.crime-research.org/news/16.06.2004/433/


It is in USA and 2004 data!! It's keep grow and the list of missing children .... must I say growing multiple times? I dont know hoew about Indonesia...but I hope this kind of crime never been touch Indonesia (but i doubt it).


BTW, I'm suck -super suck- in English, tapi kenapa malah nulis pengantarnya pakai bahasa Inggris ya? (Whatever lah) ^0^

KMKM~First Encounter (4th kiss)


Kill Me Kiss Me
~First Encounter~
4th  Kiss
30 desember 2009
Pukul 18.50
Sini!!”Misa melambai-lambaikan tangannya dari balik meja di restoran keluarga. Wajahnya yang sudah manis dari lahir sekarang lebih mirip bidadari daripada manusia bumi. Wajahnya merona dan penuh cahaya. Alasannya sederhana, (selain make up) karena dia sangat teramat bahagia adiknya bisa menemukan pendamping hidup. Cinta sejati.
Setidaknya begitulah dalam pikirannya.
Dua pemuda yang dipanggil Misa berjalan berdampingan, sambil berpegangan tangan (bagian inilah yang paling diperhatikan Misa). Manisnyaaa, Misa berteriak dalam hati.
Yang berambut pirang balas melambai sedang yang berambut merah membuang muka ke kiri dari tangan kanannya yang berkeringat, berusaha mengingkari fakta bahwa dia bergandengan dengan manusia dari jenisnya sendiri (baca:laki-laki).
Misa duduk di dekat jendela, Mello duduk di sampingnya dan Matt duduk di seberang mereka. Matt hanya bisa melongo saat Misa terlibat pembicaraan hangat antara kakak dan adik ipar yang membuatnya ingin muntah seketika. Sepintas lalu, mereka tampak seperti kumpulan anak muda biasa. Tapi kenyataan yang sebenarnya jauh lebih mengejutkan.
“Eeehh? Mello-kun udah 20 tahun?! Misa kaget sekali lhoo. Padahal wajah Mello-kun seperti masih belasan. Tapi Matt memang suka sama yang lebih tua sihh” nada suara Misa yang manja membuat perut Matt bergolak, mau ketawa dan mual. Suara tawa tertahannya disambut  oleh “DUKK!” tendangan sepatu hak 20cm Misa.
Bila berada di tempat umum, Misa selalu memasang wajah komersil ala artis yang manis, manja dan menggemaskan. Tapi wajah asli yang hanya dia tunjukkan pada keluarganya (baca: Matt) adalah perempuan kasar dengan 1001 umpatan khasnya yang akan membuat lembaga sensor kerja keras. Tak terhitung berapa jitakan, pukulan, tendangan dan makian penuh kasih sayang yang sudah di terima Matt dari Misa.
“Apaan sih Misa?!” Matt memelototi Misa sementara tangannya mengusap-usap kakinya yang sakit.
“Hiks..Hiks.. Matt-kun ngga boleh membentak Misa yang Hawaii ini” Misa mengeluarkan tisu dan mengusap matanya yang sama sekali tidak berair.
“Kalau maksudmu manis, seharusnya kawaii, Hawaii tempat kelahiranku” koreksi Matt.
“Ah, Cuma beda sedikit saja kok!”
“Bedanya banyak banget tahu!” Matt merasa darahnya naik ke ubun-ubun. Dia menyalakan rokoknya, mengeluarkan PSP dari sakunya dan berkutat dengan game. Mengusir kekesalannya.
Di depan orang banyak Matt terlihat seperti lelaki otaku game yang selalu kalah pada wanita. Tak ada yang menyangka di balik kaos lengan panjang bergaris-garis itu ada otot padat yang kuat. Dia Kira the jackal, pembunuh mafia yang berkeliaran sejak musim panas tahun ini. Mayat korbannya ditemukan dengan tubuh dan kepala terpisah mengambang di danau Michigan, si dalam tempat sampah atau di temukan di jalanan, diseret anjing kelaparan.
“Kalian berdua akrab sekali ya…” Mello tersenyum. Dibandingkan dua orang lainnya, kenyataan mengenai Mello jauh lebih hitam dan kabur. Seperti senyum dibibirnya yang Matt tahu palsu.  Bicara soal bibir, Matt jadi teringat kejadian 5 hari yang lalu saat Mello datang ke tempatnya.
*flashback*
“Kira… Kill me
Nafas Mello membawa harum coklat yang manis. Matt menyiripkan matanya, mengolah kata-kata yang yang diucapkan Mello, keraguan memenuhinya hingga matanya terpejam. “O.K” dia mendekatkan bibirnya ke bibir di hadapannya.

Selasa, 15 Maret 2011

KMKM~First Encounter (3rd kiss)



Kill Me Kiss Me
~First Encounter~
3rd  Kiss
25 Desember, pukul 10.37
Ini…” Matt melihat pematik di tangan pemuda berambut pirang di hadapannya.
“Siapa yang datang Matt?” Misa menyingkirkan Matt yang terpaku di depan pintu dan mendapati cowok tampan dengan sense of fashion yang sama dengannya. Celana kulit hitam ketat, dan jaket berwarna sama dengan bulu-bulu di bagian lehernya. Tapi bukan pakaian yang menyita perhatian Misa, melainkan pematik di tangannya.
Misa mendongak, menatap wajah pemuda itu dalam-dalam. Dia tersentak, seolah baru bangun dari mimpi lalu melompat dan melingkarkan lengannya ke leher sang pemuda, memeluknya erat. Seolah orang yang dihadapannya adalah keluarga yang sudah belasan tahun tak di temui.
Wajah terperangah, terkejut dan sejenisnya tak hanya muncul di wajah orang yang dipeluk secara mendadak oleh Misa, tapi juga Matt. “Misa! Apa yang kau lakukan?!”
Misa melepaskan pelukannya dan menoleh ke arah Matt dan sang pemuda berpakaian gothic bergantian. “Ternyata kau punya pacar cowok gisei ya Matt” ucap Misa penuh haru.

KMKM~First Encounter (2nd kiss)


a/n: Kill Me Kiss Me adlh salah satu ff series yang mew publish d fanfiction.net. Pada waktu nulisdi word. mew banyak masukin pic, tapi semua lenyap waktu dimasukin ke fanfiction.net. Jadi mew masukkan cerita dan picnya sekalian di blog mew~ Yay~ akhirnya gambarnya bisa dipajang.
Tema awal dari KILL ME KISS ME adalah Reverse. Jadi mew membalik peran tokoh (tukaran) dan sifat/kecerdasan mereka serta porsi tampil. Sudah bisa menebak dengan siapa saja Matt dan Mello bertukar peran?
Sementara, mereka tinggal di Chicago, ibukota Illinois, di dekat North side Chinatown. Oh ya untuk petujuk membaca tulisan yang di italic:
Tulisan Tulisan : kejadian yang terjadi di masa lalu atau ada dalam pikiran.
"Bla Bla Bla" : Kata-kata dalam hati
Okay... selamat membaca KMKM 2nd kiss
Kill Me Kiss Me
~First Encounter~
 
2nd  Kiss
25 Desember, pukul 03.23
Buka Pintu, Matt!!” teriakan gadis bertubuh mungil jadi latar saat pintu apartemen dihajar berkali-kali hingga nyaris lepas dari engselnya. Gadis berwajah asia dengan rambut pirang tergerai hingga pundaknya itu mulai kehabisan kesabaran. Setelah 10 menit mengetok, meninju bahkan menendang pintu, dia sama sekali tak dapat jawaban, justru wajah putihnya berubah pucat karena mendapatkan rasa dingin.
Gadis berpakaian gothic Lolita serba hitam itu meletakkan bungkusan yang dibawanya, menyingsingkan lengan gaun yang penuh renda, bersiap mendobrak pintu. Tapi sebelum pintu malang itu menemui ajal, sang pemilik kamar berhasil menyelamatkannya. Tentu saja dengan membuka pintu dan menunjukkan kepalanya yang basah.
 “Bisa pakai Bel?! Aku habis mandi!”pemuda itu memaki sambil mengeringkan rambut merahnya, kaos tebal lengan panjang dengan motif garis-garis horizontal bewarna merah hitam yang dikenakannya ikut basah. Handuk tersampir di pundaknya.
“Mandi tengah malam? Di musim dingin?” gadis itu masuk begitu saja tanpa dipersilahkan setelah menyingkirkan tubuh pemuda bernama Matt itu dari pintu. Dia menyingkirkan keping dvd buku dan game yang memenuhi lantai kamar dengan kakinya, membuat ruang kosong untuknya duduk. “Memang apa yang kau lakukan?” dia memberikan tatapan curiga pada Matt.
Matt tak menjawab. Lebih tepatnya tak dapat menjawab.

KMKM~First Encounter (1st kiss)

Kill Me Kiss Me

~First Encounter~
1st  Kiss
13 Febuari, pukul 06.00
Breaking News: Selamat pagi pemirsa, bersama saya Mikami Teru, kami menyampaikan breaking news. Pagi ini, sekitar pukul 5.30 pagi terjadi ledakan gedung di pinggiran kota Tokyo. Sejauh ini Polisi menduga KIRA berada di balik peledakan yang merupakan ke 3 kalinya sejak 2 minggu terakhir, dikarenakan gedung tersebut adalah kantor kreditor yang  diduga menjalankan bisnis illegal. Belum diketahui berapa jumlah korban dalam peristiwa ini” pria di dalam layar kaca terdiam dan memegangi earphonenya, sementara di belakangnya tampak  gambar gedung yang diselimuti api. “Reporter kami akan melaporkan langsung dari tempat kejadian u---Pats----“layar televisi gelap seketika.
“HEI!!!” pemuda berambut merah bangkit dari sofa memutar tubuhnya 180 derajat dari televisi ke blonde yang berjongkok di depan kulkas.”Mello, berikan remotenya!”
Mello tak menggubris teriakan protes, tetap berkutat di depan kulkas yang terbuka dan melemparkan remote di tangan kanannya ke dalam tong sampah. “MELLO!!”bentak si pemuda yang mengenakan piyama loreng hitam merah.
“Perusahaan itu menyelundupkan ganja hingga 1 ton pertahun selain melakukan money laundry. Yang mati karena ledakan 3 orang, 2 orang diantaranya pemimpin perusahaan dan satunya lagi aparat korup yang mereka suap” Mello mengeluarkan kepalanya dari kulkas, mulutnya menggigit coklat almond yang beku. “Dan bomnya menggunakan timer bukan remote.Apalagi yang ingin kau dengar?”.Mello berdiri menghadap Matt.
Matt menghela nafas panjang lalu berjalan mendekati pemuda berpakaian serba hitam itu. “Yang aku ingin dengar itu opini masyarakat,Mello. Yah, tapi kau kumaafkan. Lagipula… kali ini kerjamu sangat cepat.  Memancing ketiga orang itu berkumpul lalu menghabisi mereka bersama dengan sarangnya. Tak salah kau dijuluki jenius penyusun strategi” Matt berdiri di depan Mello. Tangannya terulur melewati pundak Mello dan menutup pintu kulkas “Terima kasih, berkatmu Kira the Jackal dari daerah kumuh Chicago kini jadi pahlawan pembasmi kejahatan yang mendunia”
Mello tersenyum sinis “Bagiku kau tetap bocah brengsek”. Dia mengunyah coklatnya, dan memelototi Matt yang menghalangi jalannya. Namun pemuda pengoleksi goggle itu tak bergerak, memenjarakan Mello dalam kedua lengannya. “Minggir!”perintah Mello terdengar bagai angin lalu di telinga Matt
“Hei Mello, apa kau tahu?”Matt menatap Mello lembut. “ Tanggal 14 febuari di Jepang para gadis memberikan coklat kepada pria yang dia sukai. Jadi bagaimana kalau kau memberiku coklat besok?”
“Kalau kau tidak keberatan dengan coklat sianida” Matt merinding mendengar jawaban Mello. Kalau Mello, coklat sianida bukanlah hal yang baru. Entah sudah berapa orang yang jadi korban coklat beracunnya.
Mello mengangkat kedua tangannya. Tidak, dia tidak menyerah, karena kini dia mendekatkan wajahnya pada Mello sehingga ujung hidung mereka bersentuhan. “Kalau begitu”nafas panas Matt menyapu wajah Mello “Sebelum aku mati, bagaimana kalau kita lanjutkan yang semalam?”
“DBUKKK!”
Sebuah tinjuan melayang ke pipi Matt, membuatnya terlempar 5 kaki dan mendarat dengan keras ke lantai. “Auw! Kenapa kau sadis padaku,Mello?” Matt memegangi pipinya yang lebam. Darah mengalir dari sudut bibirnya. “Aku kan hanya bercanda”
Mello tidak mengacuhkan Matt dan berjalan menuju sofa panjang di depan TV. Dia menyandarkan tubuhnya dan melihat keluar jendela. Butir-butir salju turun perlahan, menutupi jalanan dengan warna putih. Pemandangan itu membawa ingatan Mello pada perjumpaan pertamanya dengan orang yang akan mengabulkan permintaannya “Aku sudah membantumu sejauh ini. Kuharap kau tidak lupa dengan perjanjian kita”.
“Tentu saja” Matt tersenyum pedih. Dia menjatuhkan tubuhnya ke lantai ubin yang dingin. “Sesuai janjiku padamu…” Matt memejamkan matanya, “Setelah semua berakhir, aku pasti akan membunuhmu”
*M*
Mungkin kalian bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi? Apa sebenarnya perjanjian yang mereka buat? Bagaimana semuanya berawal? Dan siapa sebenarnya mereka? Untuk mengetahuinya kita coba memundurkan waktu. Bagaimana dengan sebulan yang lalu? Kita lihat…
*M*
31 Desember, pukul 23.53
Kau… Hhh… apa yang, kau masukkan, ke dalam minumanku?” dada Matt sesak, nafasnya terdengar berat dan terputus-putus. Tubuhnya tak mampu digerakkan dari ranjang berbentuk hati. Cahaya lampu disco memenuhi kamar berwarna merah. Namun Matt tak dapat melihatnya karena wajah Mello memonopoli penglihatannya. “Menyingkir dari tubuhkku, Hhh…aku harus-”
Perkataan Matt terputus oleh suara belati yang menancap di bantal, dua millimeter dari pipi kanannya yang kini tergores dan mengalirkan darah segar. Bulu angsa berhambur keluar dari bantal, memberi warna salju di kamar yang panas. “Harus apa? Mati?!” Mello melepaskan tangan kirinya dari belati dan menyentuh luka di pipi Matt. Mello menatap tajam ke dalam mata Matt, nafasnya memburu.“Kurasa kau sudah lupa, jadi kuingatkan lagi… Kau milikku, KIRA!”
*M*
Bukan… bukan yang ini… ini bukan pertemuan pertama mereka. Mundur sedikit lagi ke belakang. Pada saat pertemuan yang telah digariskan oleh takdir, pertemuan yang bagaikan hadiah gelap dari sinterklas.
*M*
24 Desember, pukul 23.32
Malam natal, anak-anak berdoa sebelum tidurnya agar sinterklas membawakan hadiah yang mereka idamkan. Tentu saja sinterklas tidak ada, namun perannya telah digantikan oleh orang dewasa yang menyayangi mereka. Diam-diam kado impian diantarkan sebagai hadiah karena telah menjadi anak baik selama setahun ini.
Tapi apa yang terjadi pada mereka adalah kebalikannya.
Mereka tidak menjadi anak baik, terlebih lagi mereka bukan anak-anak. Namun sinterklas tetap datang pada  mereka berdua, mengantarkan hadiah yang mereka impikan seumur hidup dalam wujud manusia yang paling mereka benci.
Mereka adalah sinterklas bagi satu sama  lain. Sinterklas yang bertemu dalam kegelapan malam  natal, dalam aroma kematian, di lorong buntu yang terbentuk oleh dinding dua gedung penuh pendosa, di bawah bulan purnama yang berwarna merah.
Disinilah semua bermula. Dari sinilah cerita bergulir.
Di ujung mulut lorong, seorang pemuda berambut emas berdiri tegap. Tak tampak ekspresi di wajahnya, datar seperti patung porselen, tak ada gerakan di tubuhnya, selain mulutnya yang bergerak perlahan menghancurkan bongkahan coklat hitam.
Purnama memberikan cahaya bagai lampu sorot, menampilkan pemandangan yang seharusnya membuat si rambut emas bergidik ngeri atau menahan nafas karena takut yang mencekam. Tapi tidak, dia tidak bereaksi, hanya diam menyaksikan apa yang ada di ujung lorong buntu.
Di sana, di ujung lorong yang buntu oleh dinding bata kecoklatan, seorang pemuda duduk bersandar. Dari mulutnya keluar kepulan awan, memeriahkan langit malam yang dingin. Matanya tertutup oleh goggle, namun rambutnya yang merah menyala dan tumbuh berantakan memberikan peringatan, larangan untuk mendekat.
Pemuda berambut merah itu sama sekali tidak menyadari keberadaan sepasang mata yang mengawasinya. Tangan kirinya menyelipkan rokok ke bibir yang menghitam, sedang tangan kanan berbungkus sarung tangan hitam basah oleh cairan merah kental. Di ujung tangan penuh darah itu tergenggam rambut hitam dari kepala berwajah menyedihkan. Matanya terbelalak, memutih penuh kengerian, mulutnya terbuka, kulitnya sepucat mayat dan mati. Seolah dia melihat setan dari neraka sebelum merenggang nyawa. Dari lehernya mengalir darah segar, darah yang tak dapat kembali ke jantung karena sang leher telah lepas dari tubuhnya.
Suara kunyahan coklat terdengar seirama dengan langkah si rambut emas. Tak ada takut di matanya, hanya kosong, mata yang mati. Hingga kakinya menyentuh tubuh tanpa kepala, 5 meter di depan pemuda berambut merah yang kini mendongakkan wajah dengan percikan darah segar.
Mereka bertatapan dalam diam.
Perlahan warna kematian di mata rambut emas berubah menjadi harapan. Mata seorang anak yang melihat santa datang khusus untuknya. Senyum tipis perlahan tersungging.
Mata pemuda yang ditutupi goggle justru sebaliknya. Dia seolah melihat hantu. Tak pernah terbersit dalam pikirannya bahwa ada orang yang masih tersisa. Matanya terbelalak, penuh kepanikan. Dia melepaskan kepala di tangan kanannya dan menarik keluar benang tipis berwarna keperakan dari sakunya.
Mulut kedua pemuda itu baru saja terbuka, seolah ingin mengucapkan kata-kata paling penting seumur hidupnya. Bukan kata lamaran, bukan pula kata-kata terakhir. Tapi kata-kata dari harapan yang selama ini mereka cari. Namun kata-kata itu tidak dapat terucap, tidak di lorong berbau darah ini, berkat sebuah teriakan yang memanggil nama pemuda rambut emas.
“MELLO-SAN!!” suara pria yang berat terdengar begitu dekat, terdengar bagai dentang bel kematian bagi pemuda berlumuran darah. Tapi tidak, ini bukan waktu kematiannya.
Pemuda rambut emas, Mello, menghilangkan senyum dari wajahnya, mengembalikan warna kematian pada matanya dan berbalik memunggungi sang pembunuh. Dia berjalan keluar dari lorong buntu itu, meninggalkan sinterklasnya.
“Ah, Mello-san. Kau kemana saja?” dua orang lelaki dewasa berwajah asia berlarian mendekatinya. “Berbahaya sekali keluar sendirian. Kau tahu, sekarang KIRA si pembunuh berantai itu mulai beraksi di Chinatown. Kemarin mayat Mr.Chan ditemukan di danau Michi-”
“BERISIK!” Mello membentak pria berambut keribo di depan wajahnya, menghentikan kata-kata yang tampaknya tak akan pernah usai. Pria kurus di sampingnya cekikikan. “Kau juga Matsuda Idiot!!” satu bentakan lagi dan hilanglah suara dari dunia gendang telinga selain angin yang sayup-sayup membisikkan lagu natal.
Mello memenuhi paru-parunya dengan oksigen. Darah dalam tubuhnya bergejolak dan berteriak mengharapkan kado natalnya yang tertunda. “Kalian kembali dulu ke markas. Aku menyusul”.
Dua pria itu tidak patuh begitu saja. Si kribo kembali bertanya. “Di lorong itu… ada apa di sana?”
Matt melirik lorong tempat sinterklasnya berada. “Tidak ada apapun Aizawa. Ah, mungkin kau bisa menemukan otak Matsuda di dalam tong sampah di sana”
Matsuda merenggut, dengan setengah berbisik berkata “Aku tidak seidiot itu kan?”. Aizawa mati-matian menahan tawa sambil berlalu dari hadapan Mello.
Mello menunggu dua pengawalnya lenyap dari pandangan untuk kembali ke lorong yang menyisakan bau darah pekat.
Lorong itu kini kosong. Tak ada sang pembunuh berambut merah, tidak ada kepala yang terpenggal maupun tubuh yang terlantar. Hanya darah berwarna merah tercecer di semen retak, memberikan bukti bahwa apa yang di saksikan Mello bukanlah déjà vu. Sama seperti sebutir salju pertama yang jatuh menyentuh ujung hidungnya.
Perlahan salju putih berjatuhan dari langit hitam. Memberikan warna kontras pada dunia. Mello berdiri di depan dinding bata tempat sang santa bersandar. Tangannya menyentuh bata yang terkikis oleh waktu, berharap seseorang muncul dari baliknya. Dingin semakin kuat menyergap, membunuh niatnya untuk tetap diam berdiri, menunggu sinterklas untuk datang kembali.
Harapan yang sempat tumbuh nyaris mati. Namun harapan itu terselamatkan saat kaki Mello menyentuh sebuah benda di tempat sinterklas berjuluk KIRA duduk. Dia memungut benda berwarna hitam namun merah oleh darah. Sedetik dia terkesiap, bagai terkena setruman listrik, namun di detik berikutnya dia kembali seperti patung batu.
Mello menatap benda di tangannya dengan mata yang sendu, antara rindu dan keharuan yang tak terbendung. Dia menggenggam erat benda itu lalu mendekap kedua tangannya di dada. Matanya menatap langit yang terus menjatuhkan kepingan salju. Jam digital di tangannya ber-beep pelan, menandakan hari yang berganti. Sebuah kata terucap bagi dunia.
“Merry x-mas”
Continued…
















Read Kiss Me Kill Me_ First encounter 2nd Kiss

Senin, 14 Maret 2011

The Lost Episode (a fanfiction)




Rurouni Kenshin - The Lost Episode



a/n : Ini fanfiction ngaco yang ditulis karena stress, awalnya tidak di niat untuk dipublish karena waktu nulis mew ini Closet Otaku. Jadi satu-satunya otaku di kelas dari SD itu sulit banget... T_T...menampilkan 24 judul manga  dan anime. Juga dengan 2 bintang tamu. Tuan sherlock holmes dan Kattleen dari animonster. Mungkin ceritanya rada garink.(penulis sendiri merasa tulisannya garink buanget) Tapi maklumilah karena pada saat menulis cerita ini yang nulis lagi error. cerita ini juga mew publish di Fanfiction.net. ini versi unedited.
okay, silahkan membaca
***
“KENSHIN!!”

Teriakan itulah yang terakhir kali didengar Himura Kenshin sebelum terjatuh dari kapal dalam perjalanannya ke Cina. Selanjutnya dia hanya mendengar ombak besar yang menerpa tubuhnya, membawanya masuk ke dalam lautan ... begitu hampa , gelap dan dingin. Lalu... dia tak merasakan apapun. Hingga... setitik cahaya datang menghampirinya dengan membawa suara-suara aneh.

“Sakuragi !!! Pass!!”

Mendengar seruan itu, otomatis Kenshin menoleh. Meskipun dia baru saja sadar, namun dia dapat melihat jelas sosok yang mirip gorila berteriak pada laki-laki gede (Kaya Yakuza) berambut merah.

“Tenang saja Gori!! Si jenius Sakuragi akan melakukan Slam Dunk!!”sahut si Sakuragi.

Kenshin melongo, mulutnya terbuka lebar. “Sedang apa 10 orang pakai kaos aneh dan celana sependek itu lari-larian berebut bola merah?” batin Kenshin tanpa mengatupkan mulutnya yang masih terbuka. Tapi sebenarnya yang lebih aneh itu dia sendiri, karena dia bisa duduk tenang di bawah ring basket yang kini bergetar karena Slam Dunk-nya si Sakuragi.

Amakakeru Ryuno Hirameki!!” secepat kilat , sebuah samurai (entah dari mana) ditangan Kenshin , membelah dua bola basket yang nyaris saja menghantam kepalanya. “Pluk... Pluk”

“Se, Selamat...” Kenshin menghela nafas lega. Dikiranya bola basket itu sejenis bom kali ya?
“APA YANG KAU LAKUKAN PADA SLAM DUNK SI JENIUS INI?” Sakuragi tampak sangat amat terlalu luar biasa marah. Saking marahnya , ada latar gunung api yang meletus. “Rambut kita boleh sama merah tapi si Jenius Sakuragi tidak akan beri ampun!!”

“Eh?.. Maaf” Kenshin tidak tahu apa kesalahannya tapi dia dengan segera berdiri dan membungkukkan tubuhnya 90o , sopan banget.

Tiada maaf bagimu!!”  (kata-katanya dinyanyikan bagaikan lagu lama)
Sakuragi segera mengarahkan kepalanya ke kepala Kenshin. Tapi belum saja kepala mereka kebentur,”BYURR!!” Gori menyiram seember air ke kepala Sakuragi. “Hei Gori!!” Sakuragi menolehkan ke belakang.

“Akagi-san, ini rantai kapalnya” Rukawa tiba-tiba muncul dari balik tubuh Gori (Alias Akagi). Dan dalam sekejap mata , Sakuragi sudah terikat di tiang ring dengan rantai kapal mengelilingi tubuhnya.

“Waah.. sepertinya Sakuragi tidak bisa mengontrol amarah lagi ya?”Sendoh yang dari tadi hanya menonton aksi ‘ikat’ akhirnya turun juga. “Pertandingan di kapal Titanic ini jadi berantakan ya Akagi?” Sendoh menepuk pundak Akagi (alias Gori).

“Maafkan Sakuragi .... Tapi kalau bisa jangan duduk di bawah ring, terlalu berbahaya” sambil mengatakan itu matanya mencari orang yang ingin diajaknya bicara. “Mana orang berambut merah dengan tanda silang di pipi itu?”

Oh ya! Mana si Kenshin? Rupanya dia kabur dari ruang olahraga di kabin 24 di kapal titanic II. (Btw, ini pelayaran pertama titanic II lho!)

“Hosh…Hosh..” Kenshin menyandarkan tubuhnya pada dinding di geladak 3. Matanya menerawang. 

“Tempat apa ini?” (Ya tempat buatan pengarangnya dong!!)

Belum sempat Kenshin mengatur nafas, tiba-tiba muncul sebuah pintu secara ajaib tepat beberapa langkah dihadapannya. Ngga cuma muncul, namun pintu itu juga terbuka dan mengeluarkan seekor (ato seorang) makhluk biru bulat, dan 4 orang anak2 yang ngga ketahuan asalnya dari mana.

“Tuh kan Shizuka, kita bisa naik kapal Titanic II ini tepat waktu” si kacamata (Nobita) bicara dengan nada yang agak sombong. Giant dan Suneo hanya mencibir.

“Kalau bukan karena kamu lelet kita tidak akan ketinggalan kapal, Nobita!!” makhluk biru itu berteriak dengan suara cemprengnya.

“Musang bisa ngomong!!” saking kagetnya Kenshin jadi berteriak.

“Aku ini kucing robot namaku DORAEMON!!” Waah kucing robot marah tuh sampai meloncat-loncat segala. “Asal tahu saja ya! Di sini cuma aku yang bisa bawa orang pindah dalam sekejap!” Waduuuuh nyombong neh?

“CHIMPUI!!”

Secara (lagi-lagi) ajaib, muncul –tepat diatas Doraemon– seorang gadis dan tikus yang lucu. Sesuai hukum gravitasi, mereka pun jatuh menimpa Doraemon.

“GUBRAKK!!”

“Eiri, kamu tidak apa-apa chi? Maaf ya chi, telepati chimpui masih belum bagus chi” Si  Tikus –Chimpui– nampak bersalah. Gadis yang bersamanya menggeleng. “Tidak apa-apa kok Chimpui, yang pasti kita bisa naik Titanic II tepat waktu. Di sini cuma kamu yang bisa bawa orang pindah dalam sekejap!” (kayanya pernah dengar perkataan ini deh?)

Mereka terus melanjutkan pembicaraan yang tidak berarti di atas tubuh Doraemon (ngga nyadar neh?). Bahkan kini Chimpui menuangkan air panas ke mi ramen Instan yang diberikan Eiri sebagai ungkapan terima kasih. Nobita, Shizuka, Suneo dan Giant tidak dapat menolong karena masih shock.

Kenshin? Jangan tanya, searang dia dalam kondisi ½ mati saking shock-nya.

“Nah..” suara imut Chimpui terdengar. “Sudah 3 menit” Chimpui mengambil cup mie ramennya, yang diletakkan di kepala Doraemon. “Sekarang, mie ramen kering sudah jadi...”

“SILUMAN!!” dalam cup mie keluar siluman instant berbentuk hamster raksasa. Sejak kapan ada dijual siluman instant ya?

“Kaze no Kizu!!” seberkas cahaya menyilaukan menyambar hamster itu. Cahaya yang berasal dari pedang gede milik orang berambut perak dengan kuping anjing.

“Bagus INUYASHA!! Ini adalah Siluman instant yang terakhir!” Gadis dengan seragam SMP berseru riang di atas punggung Hanyou( ½ siluman) berpakaian merah bernama Inuyasha.

“Keh.. Kagome, ini sih bukan apa-apa!” Inuyasha jadi sombong.

“Hiks... Hiks... Jahat!” terdengar suara tangisan dari balik tubuh Doraemon dan Chimpui yang hangus. “Aku kan cuma hamster imut, lucu and super nggemesin” Hamster raksasa tadi sudah menyusut. Dia meratap dengan wajah yang sendu pada Inuyasha dan Kagome. “Jahat!! Temen2ku pasti akan balas kalian!!”

Belum juga satu detik, temen2nya beneran datang. Para pasukan ham-ham!

“HAMTARO!! Kamu tidak apa-apa kan?” tanya sang bos. Teman-teman yang lain menatap penuh dendam pada Inuyasha dan Kagome yang kini berusaha kabur lewat pintu ajaibnya Doraemon. “Hoi!! Tunggu jangan Kabur!!”

“Le, lebih baik aku pergi dari sini...” ujar Kenshin pada dirinya sendiri begitu ia sadar sepenuhnya. Dengan segera dia meninggalkan pertempuran aneh itu.

Kenshin berjalan menyusuri kapal titanic II yang luar biasa luasnya. Perjalanannya yang asal itu membawanya ke sebuah ‘kabin’ dimana pada ‘gerbang utama’ untuk masuk tertulis “Game World”

Di sisi kanan dekat dengan gerbang, ada pertandingan Gear Master dan tak berapa jauhnya , ada anak-anak yang sedang mengadu gasingnya. Awalnya Kenshin mengira ini permainan anak-anak yang aman hingga... Bayangan Garuda Phoenix dari Gear nabrak bayangan Dragon dari beyblade.

Kensin menghindari diri dari bayangan yang bisa berkelahi itu, berlari sekuat tenaga ke sudut terjauh dari ‘Game World’ dengan nafas terengah-engah. Akhirnya dia memasuki kawasan yang tenang. Ada sebuah arena terbuka dengan dua orang pemain di ujung arena berbentuk persegi panjang saling berhadapan.

“YUGI!!” seorang gadis memberikan semangat dari tribun penonton. Anak bernama Yugi yang diberi semangat itu, mengeluarkan setumpuk kartu.

“Oooo... main kartu ya?” batin Kenshi “Aman deh!” Kenshin berjalan menuju tribun penonton. Dia melihat ke arah lawan Yugi yang rada nyentrik sebelum duduk di bangku paling depan. Anak kecil dengan tubuh kecil dan kepala yang besar. Kayanya anak TK deh.

“Ayo.. Ayo Kak Yugi, kita main turka , turka” (bicara dengan suaranya yang bulat dan bernada seperti nyanyian ngaco).

“Main kartu, bukannya turka , SHINCHAN!!” Yugi jadi kesal sendiri dan seketika rambut emasnya berdiri dan dia nambah tinggi 10 cm. Berubah jadi yami Yugi.

“Aduh.. aduh... padahal kan seharusnya kartu. Kenapa kakak bilang turka?!” Shinchan mulai lagi membangkitkan emosi orang- orang.

“Dasar anak nakal!! Kita mulai saja pertarungan ini!!” tantang Yami Yugi dengan kerennya. “Tapi sebelum itu...”

“Maju terus Magnum!! Go akan selalu bersama denganmu!!” sekelompok anak-anak muncul dengan mobil tamiya, mereka melintasi arena, antara Yugi dan Shinchan.

“Sebelum itu kita tunda dulu, sampai Lets & Go lewati lintasan 4WD yang ada di Arena Kita” lanjut Yugi lagi tetap dengan jaga image.^^;

5 menit kemudian seluruh tim victory telah pergi dari arena dan pertarungan kartu di kapal titanic II inipun dimulai!!

“Pertama-tama yang aku keluarkan...” Yugi menarik 1 kartu dari deck. Tapi tiba-tiba dia berhenti dan mengernyitkan keningnya.”Kartu apaan neh?”

“Aaaah, akhirnya ketemu!” dari belakang Yugi tiba-tiba muncul seorang cewek manis berkostum serba pink , dibelakang cewek itu ada seorang cewek berambut hitam panjang sedang merekamnya. “Shouran , lihat!! Sakura cardnya terselip di sini!!” Sakura (nama gadis berkostum Pink) melambai-lambai pada Shouran si cowok berkostum peramal cina yang sekarang sedang mengubrak-abrik kartu milik Shinchan.

“Ma’ kasih ... Aku ambil kartunya ya!” Sakura segera pergi setelah ngembat ¼ dari kartu yang ada di deck Yugi.

Setelah puas kaget, Yugi lagi-lagi berlagak jaim “nah kartu pertama ku adalah kartu monster dari dunia kegelapan... “ belum juga selesai, ada masalah datang lagi.

“monster? Serahkan saja pada kami, TOKYO MEW-MEW!!!!’

waduh, anak perempuan kok bajunya aneh2 & mini begitu ya?” batin kenshi terheran-heran pada zaman yang sudah berubah. Dasar manusia termpoe doeloe, dengan mata herannya dia melihat 5 cewek yang pakai kostum tema hewan itu.

“Maaf ya mbak-mbak... disini ngga ada monster” Yugi menjelaskan dengan penuh kesabaran. Mungin ini kesabaran terakhirya karena ngga bisa main kartu gara-gara gangguan terus.

“Kakak-kakak yang cantik, main sama Shinchan aja ya? Kakak suka paprika?” Shinchan, entah sejak kapan, sudah berada diantara kelima cewek itu. Tampang genitnya membuat Ichiro jadi kesal. “Anak nakal kamu tidak diperlukan!!”

“Dipelukan!!” Shinchan langsung melompat ke cewek2 anggota tokyo mew-mew & memeluk mereka. Otomatis para cewek ketakutan dan langsung kabur. “Tungguin dooong kakak2 cantik!!”

“Permainan aneh yang lucu” ujar Kenshin. Sekarang tinggal Yugi sendirian bardiri tanpa lawan. “Syuuu” cuma ada angin dingin yang lewat. Muka Yugi suntuk banget tuh!!

“Tanpa lawanpun aku tetap akan bertanding!!!” Yugi berseru keras (melampiaskan kekesalan tuh!), lalu dengan penuh tenaga diletakkannya sebuah kartu “Keluarlah...”

“V-mon!!!” sejak kapan di game ini ada DIGIMONnya? “Bagus akhirnya sekarang kita bisa keluar dari dunia digital!!” muncul seorang anak laki2 yang mengenakan gogle di kepalanya.

Yugi sekarang kehabisan kesabaran. “AAAHH!! Aku berhenti main kartu!!”

Kenshin senyum-senyum saja melihat tingah anak-anak yang mulai menggila itu dan kemudian berajak dari tempat duduknya. “Cari tempat lain lagi ah” dan diapun meninggalkan aksi kejar2an antara Tokyo mew2 à Shinchan à Yugi àTakato (Digimon Timer) à bayangan2 dari game monster dan lain2 (kalo disebutin sehalaman juga ngga bakal cukup). Kelihatannya sebentar lagi dek ini akan meledak.
~~~
Mata Kenshin menatap lurus-lurus pada makhluk seperti tikus , kuning, dengan bulatan merah dipipi dan menyengat yang menghalangi jalannya di koridor 17. “Pika.. Pika” seru makhluk itu. “Pika.. PIKA... PIKACHU”. Kenshin berjongkok lalu pasang muka memohon.

“Ano.. Maaf, tapi sebenarnya ini ada di mana ya?” tanya Kenshin diiringi senyuman khasnya. “PIIKA!!” jawab makhluk itu. Kayaknya percuma deh nanyain dia. ^^;

“HEIII RANMA!! Jangan kabur ya!!” terdengar teriakan dari belakang Kenshin. Kenshin menoleh dan mendapati gerombolan manusia yang membawa ember dan ceret mengejar-ngejar seorang cewek dan panda. Kenshin belum sempat menghindar ketika cewek yang dikejar itu jatuh menubruk dirinya. Sementara si panda sudah tertangkap.

“CRRR” air panas dari ceret dituangkan para gadis. Seketika cewek yang nubruk Kenshin berubah jadi cowok. “Hallo merah, maaf ya sudah nubruk!” sapa Ranma pada Kenshin.

“BYURR!!” air dingin dari ember dituangkan para cowok pada Ranma, dan seketika Ranma berubah menjadi cewek. “And Sorry buat basah” Ucap Ranma lagi kali ini dalam suara cewek.

“Glekh” Kenshin jadi pucat pasi, merangkak menjauh sehingga nempel di dinding.

“Ranma, cosplay nanti kamu harus jadi cowok”Seru para gadis.

“Jangan!! Kamu harus jadi cewek!” seru para cowok tak mau kalah.

Kaena tak dicapai titik temu, maka akhirnya Ranma disirami air panas dan air dingin bergantian. Tapi tidak hanya Ranma, Pikachu yang juga ditubruk Ranma ikutan kena siram. Percikan listrik di pipinya mulai membesar karena kesal disiramin kayak bunga. “PIKACHU!!!” terjadilah penyetruman masal.

“CSSS” setelah setruman dari Pikachu, suasana jadi lebih tenang. “Pika!” Pikachu meninggalkan onggokan orang-orang hangus dan melewati Kenshin yang masih merapat di dinding.

“Tunggu dulu tikus setrum!!” panggil Kenshin.

Pikachu berbalik dia menatap Kenshin marah. “BUSH!!”` muncul asap berkepul, “Hei!! Aku ini UZUMAKI NARUTO!! Anak yang akan menjadi Hokage!! Bukan tikus!” dari balik asap yang tampak hanya anak laki-laki dengan pakaian orange, Pikachu sudah tidak nampak lagi. “Kalau mau ikut cosplay lebih baik cepat, ntar di dis!”Dan lagi-lagi muncul asap.

“Uhuk2” Kenshin terbatuk dan terakhir dia tidak melihat lagi Naruto, hanya obat nyamuk bakar yang berasap banyak. (ninja apaan pake obat nyamuk?!)
~~~
Setelah satu jam mutar2 akhirnya Keshin kena giring orang-orang aneh menuju sebuah aula raksasa.

“Nah tuan samurai... di sini tempat cosplaynya” kata cewek aneh dengan kostum kelasi dengan rambut emas.

“Kostumnya cocok sekali apalagi dengan coretan luka X di pipi” tambah cewek aneh berambut ijo yang juga memakai kostum kelasi minim. Di sampingnya ada cowo aneh yang pakai topi ketinggian dan tuxedo aneh kaya om2. Keanehannya ngga kalah sama cewek2 aneh di..

“AUTHOR!! Jangan panggil kami cewek2 aneh!! Kami ini Sailor moon

Waduuuh.. mew dimarahin, baiklah kita lanjutkan.

Setelah bebas dari cewek2 an, maksudnya sailormoon, Kenshin berjalan memasuki aula lebih dalam lagi. Di tempat yang rame makhluk aneh.

“Maaf, anda tahu ini ada di mana?” tanya Kenshin pada mahluk bulat kuning yang melintas di hadapannya.

“Miyu.. Miyu” jawab mahluk tadi sambil lalu. ^^; Kenshin kok nanyanya ke makhluk aneh terus sih?

“PETS!” Lampu tiba-tiba mati. Ruangan seketika menjadi gelap.

“Teman2 dan tamu2 terhormat sekalian” dari podium tampak seekor bebek bertopi panjang. Lampu sorot menyorot bulu putihnya yang mengkilap, bulu putih dari bebek yang kikir. “Saya Gober bebek dengan bangga mempersembahkan.. Kapal Titanic II ini, hasil dari penemuan si jenius lang ling lung dan keponakanku yang bodoh Donal. Semoga kalian menikmatinya”

Tepuk tangan yang meriah diberikan seluruh ‘penghuni’ aula kecuali satu orang, Kenshin. “B..Bebek jadi jutawan??” batinnya bergemuruh. “Makanan jadi usahawan!?”

“Dan selain daripada itu, suatu kebanggaan bagi kami untuk mempertunjukkan karya seni maha besar” Gober bebek menunjuk ke arah kanannya& lampu sorot berpindah. “Lukisan batas dimensi... MeWTh!!”(J).

Ketika lampu sorot berhenti, tidak hanya lukisan yang bergantung di atas dinding sejauh 10 meter dari lantai itu saja yang tersorot melainkan juga seorang cewek yang mengenakan yukata modern. Nampak sekali sang cewek berusaha mengambil lukisan itu. Tunggu.. jangan-jangan dia itu... PENCURI!! (tapi gimana caranya bisa nempel di dinding setinggi itu?)

“Ya!! Aku adalah si pencuri KAMIKAZE KAITOU JEANNE. Datang atas nama dewa. Aku ambil lukisannya yach!” seru Jeane. Dia mengeluarkan sebuah biji catur dan mu menancapkannya pada lukisan MeWTh yang keindahannya tak tertandingi. (TIDAAAKKK (ToT))

“Tap” tangan Jeane ditangkap oleh seorang cowok berambut ungu yang melayang dengan sepasang sayap hitam di punggung. “Jangan lukai lukisan yang cantik ini ya nona..” ucap cowok itu dengan lembut. “Aku Dark Mousy, senang bertemu dengan anda” Dark mengecup punggung tangan Jeanne. Wajah Jeanne memerah.
“ta.. tapi dalam lukisan itu ada roh jahatnya” kata Jeanne tersipu.

“Roh jahat?” tiba-tiba saja terdengar seruan dari arah kerumunan orang tepat di samping Kenshin. “Aku, Dr.RIN akan mengatasinya!” seru seorang gadis dengan pakaian ala peramal feng sui. “Wahai Sherlong sang pengusa Feng sui...” belum saja mantra selesai dibacakan, dari papan ramalan si cewek keluar orang berpakaian detective eropa abad pertengahan.
Kenshin pingsan seketika.

“Yes, Sherlock Holmes here.. ada apa memanggilku dari kematian?” tanya si detective sambil menghisap 
tembakau di pipanya. “So what mei rin?”

“Siapa manggil kamu?” Mei rin mendengus kesal. “Aku manggil Sherlong bukan sherlock!”

Masih ‘nempel’ di dinding, dekat lukisan, Jeanne tertawa cekikikan. “Bodoh! Hihihi ... masih mendingan monyet deh! Dasar norak!”

Mei Rin merasa sangat tersungging eh tersinggung. Tanpa basa –basi, dia langsung kasih perintah sama Sherlock. “Tangkap pencuri cewek itu!”

“Ok. Bos!” Sherlock memberi hormat pada Mei Rin lalu melempar pipanya tepat ke kepala Jeanne. “Pluk..” walau kelihatannya tidak menyakitakan maupun keras, tapi karena terkena pipa rokok itu , Jeanne kahilangan keseimbangan dan jatuh berdebum di lantai.

“Nah... “ Mei Rin tahu2 sudah berdiri di samping Jeanne, “Sekarang saatnya untuk, pembalasan, atas, penghinaan” geraman Mei Rin membuat wajah Jeanne pucat. “HUWAAAA...” sekarang terjadilah aksi kejar2an Mei Rin dan Jeanne.

Dark dari tadi memanfaatkan kesempatan saat kedua cewek itu adu mulut untuk mencuri lukisan, tapi ternyata... “Sial!! Kenapa lukisan ini ngga lepas2 dari dinding?” maki Dark. “lebih usaha dong dark!!” seru Daisuke,bagian lain dari dark yang yang kini lagi nyantai dalam tubuh dark. “Enak aja ngomong! Bantuin napa!?”

“Percuma...” seorang cowok cakep bermata dan berambut biru dengan sepasang sayap putih melayang tepat di hadapan Dark. Lukisan Nana berada diantara mereka yang kini beradu pandangan. “Lukisannya sudah ku lem di dinding” ucap si sayap putih sambil nunjukin lem gajah afrika di tangannya.

“Hiwatari..” Dark memanggil si sayap putih. Nampak senyum licik tersungging di bibirnya. “Kebetulan , aku punya jurus jitu untuk kamu!”

Angin semilir mengelilingi Dark lalu membuat pusaran yang kuat. Saat pusaran itu reda, Dark sudah menghilang berganti dengan cowok cute mungil berambut merah dan bermata ruby. “Dark!! Apa yang kau lakukan dengan tubuh ku?” Suara kemarahan bergema di kepala ‘Daisuke’ yang memiliki kesadaran Dark.
“Dai...suke?” Hiwatari tampak ragu. Tidak seyakin saat mau menangkap Dark.

“Iya♥ ini aku” jawab ‘Daisuke’(kesadarannya Dark) sok imoet. “Hiwa - kun♥... kamu mau nolongin aku♥ ngga♥??♥”Pinta ‘Daisuke’ dengan genitnya. Kesadaran Daisuke yang sesungguhnya aja sampai merinding.
“Tolong?” tanya Hiwatari lagi.

“Iya♥... Tolong ambilkan lukisannya♥ ya♥” Pinta ‘Daisuke’ lagi penuh harap. Dia ,mendekati Hiwatari. Sayap hitamnya menyentuh sayap putih Hiwatari “To..long♥♥♥ Kita teman kan♥♥”

“Kwek3, sama cewek aja Hiwatari tidak tergoda , apalagi cowok” Seru paman gober yang terlupakan.
(Ngomong2 soal terlupakan, sekarang Kenshin yang pingsan disangka sebagai orang yang bercosplay sebagai samurai mati).

“KRAK!” Lukisan antara dimensi Nana, beserta dinding beradius 10 cm disekelilingnya tercabut oleh Hiwatari. “Ini, Daisuke”

Paman Gober shock dan pingsan seketika.

“Trims ya ♥Hiwa♥” Seru ‘Daisuke’ gembira. Tapi belum juga lukisan itu pindah ke tangan ‘Daisuke’, datang seorang pencuri lain yang dengan cepat mengembat tuh lukisan. “HWA!!!” saking kagetnya, ‘Daisuke’ kembali menjadi Dark.

“Atas  nama KAITO  KID –aku sendiri– kuucapkan terima kasih” Ucap seseorang berpakaian tuksedo putih yang kini memegang lukisan antar dimensi Nana. “See U!! ♥”

“Bush!!” di tengah asap yang ditimbulkannya , Kaito Kid  menghilang. “Sialan!! Padahal udah susah2 menipu Hiwatari dengan menyamar jadi daisuke!!”

Dark si pencuri ulung kecolongan! (Maling kemalingan). Bukan hanya itu, kini dia harus mengahadapi Hiwatari yang telah berubah menjadi Krad.

“Dark!! Kamu telah melukai perasaan Satoshi- sama!!” Seru Krad marah (nama hiwatari adalah Hikari Satoshi). Dark mengambil ancang2 untuk kabur.

“Sama kaya kaito kid,..” dark berbasa-basi sambil nyengir. “Aku juga mau bilang... see u!” Dark langsung terbang menjauhi Krad.

“Berhenti!!” perintah Krad yang mengejar Dark. Hmmm... mulai kejar2an diudara nih!

“Ngga mau!!” Dark menjulurkan lidahnya. “Kalau aku berhenti, kamu pasti membunuhku!!”

“Tidak kok...”Krad menmbantah. “Aku hanya akan membuat ‘Daisuke’ ‘kencan’ dengan Satoshi-sama♥”
Mendengar jawaban itu , Dark bukannya semakin tenang, tapi justru ketakutan. “Mendingan dibunuh, dari pada aku kencan sama Hiwatari” bersamaan dengan teriakannya itu, Dark memecahkan kaca jendela dan kabur ke atas lautan. Krad segera menyusul dengan riang.

Ohya, bagaimana dengan Kid si Pencuri? Dia sekarang sedang menyamar sebagai Shinichi Kudo. Sedangkan para polisi mengejar Topeng Tuxedo yang telah disiram dengan cat putih oleh kid. “Benar-benar lancar!” bisik kid pada dirinya sendiri.

“Hei Jeanne! Jangan kabur ya!!” Rin dan Jeanne masih main kejar-kejaran. Kali ini di sisi Jeanne ada 1 orang cowok dan di sisi Rin ada 4 orang cowok. Kid lumayan menikmati aksi kejar2an itu hingga terlihat olehnya sosok anak kecil berkacamata datang menghampirinya.

“Conan Edogawa” Desis Kid. Senyum tersungging di bibirnya. Conan melangkah mendekati Kid. Mata milik Conan yang tajam telihat di balik kacamatanya, membuat Kid bersemangat. “Aku ini Shinichi Kudo... kamu mau menangkap dirimu sendiri?” tantang Kid. Tapi...

“Ai! Kamu dimana?” Conan berlalu melewati Kid. “Ai...”

“Gubrak!!” Kid jatuh di tempat. Kasian deh lu di cuex-in “Syuut” ternyata lukisan ditangan Kid terlepas saat dia jatuh.

“Lukisannya!!” teriak Kid. Dan teriakannya ini membuat orang-orang di sekitarnya langung menoleh dan membuat semua orang disana melihat lukisan (yang paling diinginkan seluruh orang) jatuh dan nimpuk kepala Kenshin yang pingsan. “Ai!!” Oooh ternyata ada juga orang yang tidak melihat lukisan itu.

“Hmm.. ada apa ya?” Keshin tersadar dari pingsannya dan memungut lukisan itu lalu duduk hendak mengambil nafas.Tapi niatan untuk bernafas lega langsung dibatalkan karena semua orang di aula memandang marah pada dirinya. “Ai...” ada juga yang tidak memandangnya.

“KEMBALIKAN LUKISANNYA!!” seru orang-orang marah dan segera mengejar Kenshin yang saking shocknya langusng lari tanpa sempat melepaskan lukisan di tangannya. Semua orang mengejarnya, penuh nafsu membunuh. “Ai..” ternyata ada juga yang tidak mengejar Kenshin. “Ai... kamu kemana?”

“Kenapa baru saja sadar dari pingsan sudah dikejar orang-orang aneh?!!” Kenshin jadi ingin menangis. Dan saat telah sampai di geladak kapal, dia bertubrukan dengan Inuyasha yang di kejar2 oleh pasukan ham2 (Hamtaro cs). “Gawat!!” batin Kenshin. Dia tak bisa melarikan diri atau membela dirinya sendiri karena dia tidak membawa katana (pedang).
~*~*~
Semua orang mengelilingi Kenshin dengan tampang sangar. “Ai!” ternyata ada juga yang tidak mengelilingi Kenshin.
“UWAAA!!” teriak Kenshin keras bersamaan dengan keluarnya cahaya super terang dari dalam lukisan, seperti sebuah bom yang siap untuk meledak.
Lalu...
...
...
“PYASH!!! Pyash..” Ombak menghantam tepian karang. Kini Kenshin telah berada di tepian pantai daratan cina. Karena kejadian yang benar-benar diluar logika yang menimpanya dalam semalam, Kenshin nantinya akan melupakan semua yang terjadi. “Ai!!” 

Hei!! Jangan mulai lagi deh! Soalnya fanfiction ini udah
TAMAT